Pada saat mengantuk kebanyakan orang mengkonsumsi makanan yang manis-manis seperti permen, tujuannya adalah untuk menghilangkan rasa kantuk tersebut. Namun sebuah studi baru menyatakan bahwa makanan yang mengandung gula seperti permen, ternyata justru menyebabkan kantuk. Para ilmuwan menggunakan sampel tikus dalam penelitian ini.

Dalam studi tersebut, peneliti menyuntikkan glukosa jenis gula sederhana secara langsung ke otak tikus. Hal ini diasumsikan seperti seseorang habis makan banyak atau kekenyangan. Karena makanan, terutama yang sarat dengan karbohidrat dapat meningkatkan kadar gula dalam otak. Karbohidrat meliputi gula dan pati serta makanan pembentuk gula seperti jus buah, tepung, beras dan kentang dan lain-lain.

Para ilmuwan menyuntikkan glukosa ke dalam area otak yang disebut VLPO (Ventrolateral Nukleus Preoptic). Para peneliti menyatakan bahwa sel-sel saraf VLPO adalah sel yang mendorong untuk tertidur.

Dalam penelitian tersebut tikus tertidur nyenyak dalam dua jam pertama setelah injeksi glukosa, yang disebut tidur gelombang lambat. Hal ini berbeda dari jenis tidur yang dikenal sebagai gerakan mata cepat. Tikus yang mendapat injeksi gula mencapai tidur nyenyak lebih cepat dan lebih lama daripada tikus disuntik dengan larutan non glukosa, menurut tim peneliti.

 Eksperimen lainnya mengungkapkan bahwa sel-sel saraf VLPO dapat langsung merasakan glukosa. Semakin banyak glukosa dalam sel-sel saraf yang terdeteksi, semakin menambah sinyal yang menginduksi untuk tidur. Para ilmuwan melaporkan temuan mereka 8 Juli 2015 dalam Journal of Neuroscience.

Gagasan bahwa gula dapat menyebabkan kantuk mungkin akan mengejutkan banyak orang, apalagi para pembuat minuman energi yang sarat dengan gula. “Mungkin ada alasan yang baik untuk tidur setelah makan tinggi gula”, kata Denis Burdakov. Seorang ilmuwan syaraf di Francis Crick Institute di London, Inggris. Seperti dikutip dari societyofscience.org.

Para ilmuwan menduga bahwa manusia memiliki sel-sel saraf yang sama dengan VLPO tikus '. Sehingga kemungkinan besar respon sel manusia juga sama dengan tikus. Namun masih perlu penelitian lagi untuk memastikan kebenaran bahwa gula dapat menyebabkan kantuk.